widgets

Media Partner

Kampoeng Wisata Favorit # Liputan Radar Bogor
30 September 2011


CIAMPEA–Tak kalah dengan objek wisata lainnya di Kabupaten Bogor, Kampung Wisata Tegalwaru mulai dikenal wisatawan dari berbagai daerah.

Pendiri Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru, Tatiek Kancaniati mengaku, mengandalkan kekayaan alam untuk menarik wisatawan. “Pengunjung dikenalkan dengan berbagai kebudayaan dan kesenian tradisional,” ucapnya saat menerima kunjungan dari SD Alam Peradaban Cilegon, kemarin.

Tak hanya itu, pengunjung diajak berkeliling melihat dan mempelajari berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) milik warga. “Kita ingin membantu pemasaran UKM dengan memperkenalkannya kepada wisatawan,” tuturnya.

Ia berharap, upaya yang dilakukan dapat terus berkembang sehingga kehidupan warga menjadi lebih baik. “Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan,” ungkapnya.(luc)



Pembekalan Profesi Usia Dini #Liputan www.kotahujan.com

8 Oktober 2011

Ciampea|Kotahujan.com-Perlunya pembekalan terhadap anak memang harus dilakukan sejak usia dini. Inspirasi tentang profesi misalnya, tentunya hal itu menjadi sangat penting bagi anak untuk bisa lebih berkembang lagi dalam mengetahui berbagai macam profesi. Idealnya, anak-anak kebanyakan hanya mengetahui tentang profesi yang itu-itu saja. Dalam artian hanya mengacu dengan apa yang mereka lihat disekitar tanpa mengembangkan keinginannya sendiri.
“Itulah kenapa kami melakukan studi wisata ini, supaya anak bisa membuka wawasan tentang pengenalan profesi,” Ujar Lela Nurlela, Pengelola Sekolah Alam Peradaban Cilegon, ditemui saat melakukan studi wisata ke Kampung Tegal Waru Ciampea, Bogor. Kamis, (29/09) kemarin.

Lela menjelaskan, dengan memperkenalkan kepada anak tentang manfaat tumbuh-tumbuhan alam yang ada dan memperkenalkan bagaimana cara memproduksi. Mereka bisa mendapatkan inspirasi untuk bisa mengembangkan ide dan keinginan yang mereka inginkan. Semisal menjadi pengusaha, peneliti dan banyak lainnya.

“Ya seperti sekarang ini, dengan tanaman yang ada di sini. Anak-anak bisa mendapatkan tambahan pengetahuan,” jelasnya ketika berada di lokasi tanaman herbal.

Sementara itu, Tatiek Kancaniati selaku Direktur Yayasan Kuntum mengungkapkan. Selain memperkenalkan kepada anak tetang manfaat tumbuhan dan proses dalam sebuah produksi, dirinya juga memberikan inspirasi bisnis agar mereka bisa mengetahui ide bisnis yang bisa dilakukan di rumah masing-masing. Untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) paling tidak mereka bisa tau bagaimana cara proses produksi dan cara pembuatannya. Dan juga, anak-anak tidak perlu jauh-jauh harus menuju kota mana untuk mengetahuinya. Cukup denga keliling Desa Tegal Waru saja mereka bisa mendapat 6 sampai 7 item inspirasi bisnis dalam studi wisata ini.

“Alhamdulilah pihak sekolah juga cukup merespon, karea mereka juga butuh lahan seperti ini untuk melakukan praktek,” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini diikuti oleh sebagian besar Murid Sekolah Peradaban Cilegon. Pengenalan materi meliputi, proses produksi kerupuk, pebuatan obat-obatan herbal, pembuatan nata de coco dan lokasi-lokasi lain yang ada di Kampung Tegal Waru.

Irbah salah satu peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, dirinya cukup senang dengan kegiatan ini, disamping memberikan banyak pengetahuan yang belum diketahui. Dirinya juga sangat tertarik dengan dunia sains.

“Senang sekali mas, saya suka sama sains dan cita-cita saya juga ingin menjadi profesor. Karena saya di rumah suka membuat yang aneh-aneh,” katanya saat diwawacaari.

Laporan Kontributor : R Maeilana.





Melihat Kebun Percontohan Tanaman Obat Sari Sehat Multifarm Tegalwaru # Liputan Radar Bogor : http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=78062sabtu

20 Agustus 2011
Beberapa tanaman obat yang ada di kebun milik Sutiah, memiliki nama yang agak aneh didengar. Meski demikian, tanaman yang sudah diracik menjadi jamu instan, simplia (keringan), dan ramuan teh tersebut memiliki manfaat yang luar biasa untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Laporan: Roy Andi

Berbekal ilmu kesehatan yang diperoleh secara turun-temurun, Sutiah mampu meracik beberapa tanaman, seperti laos, sirih, kunyit, kumis kucing, lidah buaya, teh rosella, lengkuas yang dicampur dengan tanaman lainnya menjadi obat untuk berbagai penyakit.

Hasilnya, seperti Jamu Jahe Merah yang berkhasiat mengatasi batuk pilek, masuk angin dan penghangat badan. Kemudian, obat jenis simplia yang diberi nama Tapak Liman untuk mengobati kurang darah serta keputihan.

Produk-produk tersebut, hanya sebagian kecil yang dibuat Sutiah. Untuk mengenalkannya ke mas­yarakat luas, hasil produksinya ada yang dikenalkan via dunia maya (inter­net, red), dari mulut ke mulut dan melalui kerjasama dengan Yayasan Kultum Indonesia (YKI).

“Selain bisa dibeli di tempat-tempat tertentu, masyarakat juga bisa langsung mendatangi kebun ini dan menyampaikan keluhannya. Tentunya, yang datang ke sini bisa melihat langsung cara saya meracik obatnya. Baik itu berbentuk jamu, keringan untuk diseduh maupun yang ramuan,” papar Sutiah.

Tak banyak alat berat untuk meracik tanaman-tanaman tersebut menjadi obat. Pasalnya, Sutiah banyak mengandalkan tempat penumbuk dan panci untuk menggodok air, setelah sebelumnya tanaman itu dijemur sampai kering.

“Kita tidak terlalu terpaku menggunakan mesin, meski fasilitas itu ada. Kebanyakan, dibuat secara manual saja,” ungkapnya.

Sementara, mitra Sari Sehat Multifarm, yaitu YKI melalui ketuanya Tatiek Kancaniati menjelaskan, salah satu keterlibatan yang sudah dilakukannya adalah mengenalkan produk Sari Sehat Multifarm kepada klien di YKI.

Kemudian, memasukkan perkebunan yang dikelola Sutiah ini menjadi salah satu tujuan dari paket Kampoeng Wisata Bisnis.

“Kampoeng Wisata Bisnis yang kita kelola, mengenalkan kepada masyarakat tentang potensi bisnis yang ada di Desa Tegalwaru. Nah, kebun obat Sutiah ini menjadi salah satu paketnya, sehingga pengunjung selain bisa melihat langsung kebun, juga akan mengetahui cara pembuatan obatnya,” ungkap Tatiek. (*)

Radar Bogor : http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=78062
Sabtu, 20 Agustus 2011 , 11:10:00

Melihat Kebun Percontohan Tanaman Obat Sari Sehat Multifarm (2-Habis)
Sebagian Besar Diracik Menggunakan Cara Manual